sumber gambar (tribunnews.com)
Ethirium – Banyak orang ingin berbisnis agar punya penghasilan yang lebih besar. Salah satu bisnis yang cukup menjanjikan dan jadi tren kaum muda saat ini adalah berbisnis vape.
Pengguna rokok elektrik atau vape yang semakin banyak membuat pangsa pasar bisnis vape makin besar. Dengan kata lain, bisnis vape sedang bersinar, karena ada perubahan gaya hidup perokok.
Jika dahulu, orang senang mengisap sebatang rokok Dji Sam Soe atau Djarum, kini mereka mencari liquid dengan beragam varian rasa. Contohnya, Liquid Ethirium Whiskey Cola dan Ethirium Yoghurt Cherry.
Beragam jenis liquid itu bisa didapatkan di toko vape terdekat tempat tinggal kalian, atau beli secara online di toko vape Podshub yang ada di Tokopedia dan Shopee.
Setelah melihat potensi pasarnya, tentu kalian semakin tertarik untuk berbisnis vape. Persiapan berbisnis vape ini tidak sulit. Ada beberapa persiapan standar harus dilakukan sebagaimana persiapan Ketika kalian ingin membuka bisnis di bidang apapun.
Pertama, menyusun rencana bisnis
Apapun bisnisnya, kita harus membuat perencanaan. Tentukan jenis bisnisnya, target pasar, target omzet hingga tujuan yang ingin kamu capai dari bisnis. Selain itu, kamu perlu melakukan analisa pesaing, rencana keuangan hingga strategi pemasaran.
Kedua, lokasi
Lokasi yang tepat menentukan masa depan bisnismu. Pilih lokasi toko vape di tempat strategis dan pusat keramaian. Selain itu, pastikan ada lahan untuk parkir kendaraan pelanggan dan lokasinya mudah diakses.
Toko vape juga cocok dibuka di dekat pemukiman agar pelanggan ketika kehabisan liquid bisa beli di toko yang dekat tempat tinggalnya. Toko vape bisa juga dibuka di pusat perbelanjaan atau mall, dimana banyak orang berkunjung untuk belanja atau sekadar jalan-jalan.
Jika ingin berjualan secara online, pilih marketplace atau tempat jualan online yang disenangi oleh penggemar vape. Pemilihan lokasi ini penting, sebab tren vape diprediksi terus meningkat. Tak heran, jika banyak orang yang ingin terjun ke bisnis vape.
Ketiga, modal
Modal, salah satu aspek penting yang dibutuhkan untuk berbisnis. Sebab itu, jika kita ingin berbisnis harus memiliki pengetahuan tentang hal-hal yang diperlukan untuk membuka toko. Misalnya, besar dana untuk menyewa toko, gaji karyawan, beli produk, biaya perizinan, biaya promosi, dan lainnya.
Berdasarkan riset penulis, modal untuk berbisnis vape tidak terlalu besar atau bisa mulai dari jutaan rupiah saja. Bahkan, jika ingin tidak keluar modal, kamu bisa mengajukan diri untuk jadi dropshipper brand Ehirium. Kalian tinggal berpromosi melalui media sosial atau kerabat terdekat. Ketika ada pembeli yang order liquid ethirium dan sudah membayar barangnya, kalian baru melakukan pembelian.
Informasi lengkapnya, silakan kunjungi instagramnya, yaitu www.Ethirium.id
Keempat, pemasok berkualitas
Memiliki pemasok yang terpercaya itu penting agar produk yang kita beli terjamin kualitasnya. Kamu bisa membeli liquid dari beberapa pemasok agar vape yang dijual bervariasi dan bisa memenuhi selera pembeli yang beragam.
Pemasok yang harganya murah, tapi pelayanan buruk, sebaiknya kita tinggalkan. Selain menjual liquid, toko vape sebaiknya juga menyediakan produk pendamping vape, seperti baterai, mod, dan lanyard.
Kelima, strategi promosi
Sebelum membuka toko vape, sebaiknya kalian juga memikirkan strategi promosi yang bakal dilakukan saat menjalankan bisnis. Bentuk-bentuk promosinya bisa dengan cara memasang spanduk, menyebar brosur hingga memberi kupon diskon.
Promosi juga bisa dilakukan melalui media sosial, seperti Instagram atau facebook dengan cara memosting konten-konten yang menarik perhatian. Berbagai strategi itu bertujuan untuk memengaruhi orang agar membeli produknya.
Keenam, merekrut karyawan
Jika ingin bisnisnya berkembang, kita perlu merekrut karyawan untuk membantu berbagai pekerjaan. Tahap awal, usahakan merekrut sedikit karyawan agar tidak banyak keluar biaya.
Sebelum melayani pembeli, karyawan sebaiknya diberikan pelatihan tentang pemahaman produk hingga strategi pemasaran dan penjualannya. Jangan sampai ketika pembeli bertanya tentang produknya, bagian penjualan tidak bisa menjelaskan dengan baik.
Jika itu terjadi, pembeli bisa kecewa, bahkan membatalkan niatnya untuk membeli. Karyawan yang tepat itu aset perusahaan. Jika kalian memiliki karyawan yang malas, boleh jadi karena salah rekrut. Bisa juga, karyawan tersebut tidak memahami pekerjaannya, sehingga kurang bergairah untuk menjualkan produknya.